Jumat, 01 Februari 2019
ciri - ciri pasangan tidak dewasa
Hallo kawan kawanku selamat malam, udah lama yaa ngga nulis hehe.
Oh iyaa, aku mau tanya nih, gimana sih pasangan kalian bersifat atau pun memperlakukan kalian, apakah menurut kalian dia (doi kalian) sudah dewasa atau belum. sudah bisa membimbing kalian atau malah ngajak berantem terus?? soalnya aku mau bahas tentang pasangan yang ngga dewasa nih, berdasarkan beberapa pengalaman teman temanku kalo lagi curhat tentang pasangannya haha. ngga papa yaa, biar kalian ngga gitu ke pasangan kalian yaa. 😉😋😋 nanti kalian bisa lihat pasangan kalian udah dewasa atau belum setelah baca tulisanku yaa..
Ini adalah beberapa ciri pasangan yang belum dewasa dalam menjalin hubungan :
1. kalau pasanganmu belum / tidak dewasa akan sangat nampak pada sifat dan perlakuannya kepadamu saat diamu lagi marah, kalau laki-laki biasanya keras dan perlakuannya kasar kepadamu, nah kalau perempuan biasanya selalu ngambek, cuek, dan menghilang. ( ada juga tuh yang sampai blokir"an WA alasannya biar tenang.
Ngga ada cara lain melihat pasanganmu itu sudah dewasa atau belum selain dengan melihat caranya bersikap kepadamu ketika sedang mengalami masalah denganmu dan mengatasi persoalan-persoalan itu.
Kalau pasanganmu itu dewasa, dia akan mengatasi masalah secara pelan-pelan, tetapi tetap terbukti dan masalahnya selalu terselesaikan. Nah kalau pasanganmu masih labil, kalau dia ngga marah-marah dan mengeluh atas persoalan dalam hubunganmu, ya pasti hanya kata putus yang keluar dari mulutnya, kalau ngga gitu ya tiba-tiba ninggalin kamu (kan sakit yaa :( )
2. kalau pasanganmu tidak dewasa, biasanya pikiranmu akan terkuras habis karena sikap doimu yang selalu minta di pahami dan dimengerti, sedang dirimu sendiri tidak pernah dipedulikan sama doimu. Paling- paling doimu perduli denganmu kalau lagi ada maunya saja.
Kemungkinan dia terlihat sayang dan sangat perduli denganmu kalau dimanja, cuma ketika kamu kasih sesuatu ataupun kamu beri kejutan, atau saat kamu ajak makan, liburan, nonton, dllnya.
3. Jika pasanganmu tidak dewasa, dia juga akan membalas kesalahan apa yang kamu lakukan dengan alasan "kan kamu kemarin ngelakuin itu, masak iya aku ngga boleh nglakuin hal yang sama seperti apa yang kamu lakuin". Nah hati hati tuh kalau udah begitu susah setianya dia.
Kalaupun pasanganmu sudah dewasa pasti dia tidak akan membalas apa yang kamu lakukan, tapi lebih ke membimbingmu supaya ngga ngelakuin kesalahan yang sama lagi, bukan malah membalasnya, dan biasanya dia akan tanya kenapa kamu ngelakuin hal itu. dan doimu juga akan tanya dengan baik baik dan berusaha memperbaiki hubungan kalian.
4. Kalau misalkan pasanganmu tidak bisa dewasa terus atau sikapnya ngga berubah, bisa bisa nanti badanmu jadi kurus karena selalu memikirkannya, sikapnya maupun saat kamu menyikapinya sendiri.
karena, pasangan yang labil itu biasanya tidak memiliki rasa empati pada saat dirinya egois dengan sikapnya.
Dan yang paling penting, kalau pasanganmu dewasa dia tidak akan menyakiti dan membuat perasaanmu selalu tersiksa ataupun tersakiti karena ulahnya.
Nah segitu dulu yaa ciri ciri untuyk pasangan yang tidak dewasanya, dengan tulisanku kan kalian nanti bakal tau apakah pasangan kalian itu sudah dewasa atau belum, yakann??? nah kalau udah tau dewasa atau belum, semoga kalian nanti juga tau apa yang harus kalian lakuin setelah tau pasangan kalian dewasa atau belum, biar sama sama belajar untuk menjadi orang yang dewasa gitu kan yaa. karena dewasa ngga diukur dari umur, jadi belajarkan dewasa kalian semua dalam bersikap ataupun memperlakukan pasangan kalian hehe,, semogaa kalian yang sedang menjalin hubungan dikasih langgeng dan sama sama dewasa yaaaaaa.
kalau suka jangan lupa di like yaa sama tinggalin komentar kalian untuk selanjutnya bahas apa yaaa. hehe,. selamat malam kawanku 😚😚😚
Kamis, 03 Januari 2019
Ornamen Tradisional Nusantara
ORNAMEN TRADISIONAL NUSANTARA
Ornamen merupakan salah satu seni hias yang paling berpengaruh pada seni kriya, apalagi ketika kita akan membuat sebuah kerajinan yang mengharuskan ada seni hiasnya. peranan ornamen sangat besar apalagi jika dilihat dari segi penerapannya, ornamen dapat diterapkan pada berbagai hal, contohnya : bidang arsitektur ( tiang penyangga rumah), alat-alat upacara daerah, senjata tradisional suatu daerah, souvenir, alat-alat rumah tangga dan berbagai jenis penerapan lainnya untuk memenuhi kebutuhan jasmani maupun rokhani manusia.
A. Pengertian Ornamen
Kata ornamen berasal dari bahasa latin “ORNARE” yang berarti menghias.
Ornamen juga berarti “dekorasi” atau hiasan, sehingga ornamen sering
disebut sebagai disain dekoratif atau disain ragam hias.
- Dalam buku nukilan, ornamen adalah komponen produk seni yang sengaja ditambahkan/di buat untuk tujuan sebagai penghias. Disamping tugasnya yang implisit menyangkut segi-segi keindahan.
- Menurut Miquel Cavarrubras, Ornamen adalah penggambaran perwujudan jiwa dari objek goa, gunung, tumbuh-tumbuhan, dimana mereka membentuk bagian-bagiannya sehingga terjadilah bentuk-bentuk dengan pengayaan dunia tumbuh-tumbuhan, kadang alam asli yang distilir terlebih dahulu sesuai bakat, kemampuan seniman dari bidang seni lukis, ukir, dan ornamen.
- Menurut Alexander Speltz ( Style of Ornament, 1996), Manusia menemukan ornamen prasejarah tidak hanya diantara peninggalan ras-ras manusia yang ditinggal disepanjang Mediterranean lebih dari 6000 tahun yang lalu, tetapi juga ornamen primitive pada kelompok manusia lain yang mendiami kawasan tertentu dibumi dan belum melampaui tingkat peradaban tertentu. ornamen ini memiliki ciri khas tertentu.
- Menurut James Trilling (Ornament a Prespective,2002), Ornamen adalah hiasan, dimana kesenangan visual bentuk secara signifikan lebih penting daripada nilai komunikatif sebuah isi. Ornamen memiliki isi representasional, narasi, dan simbolik, tapi keindahan visual harus diatas segalanya.
Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa: ornamen adalah salah satu karya seni dekoratif yang biasanya dimanfaatkan untuk menambah keindahan suatu benda atau produk, atau merupakan suatu karya seni dekoratif (seni murni) yang berdiri sendiri, tanpa terkait dengan benda/produk fungsional sebagai tempatnya.
Di dalam pembuatan ornamen juga unsur motif sangat penting untuk digunakan.
Motif
merupakan unsur pokok sebuah ornamen. Melalui motif, tema atau ide
dasar sebuah ornamen dapat dikenali sebab perwujudan motif umumnya
merupakan gubahan atas bentuk-bentuk di alam atau sebagai representasi
alam yang kasat mata. Ada pula yang merupakan hasil khayalan semata,
karena itu bersifat imajinatif, bahkan karena tidak dapat dikenali
kembali, gubahan-gubahan suatu motif kemudian disebut bentuk abstrak.
Jenis-jenis ornamen Nusantara berdasarkan motif hiasnya dapat
dikelompokkan menjadi motif geometris, motif manusia, motif binatang,
motif tumbuh-tumbuhan, motif benda-benda alam, motif benda-benda
teknologis dan kaligrafi. Dari segi perkembangan historis terdapat
ornamen prasejarah, tradisional klasik atau kerakyatan pengaruh
Hindu-Budha, Islam, Kolonial dan lain-lain. Dari segi kekhususan motif
hias atau langgam yang berlatar belakang kedaerahan atau kesukuan ada
motif Jawa, Bali, Kalimantan dan lain-lain. Dari segi gaya bentuknya ada
motif bergaya realis, dekoratif dan abstrak.
Motif dibagi menjadi 5, yaitu :
a. Motif geometris
Merupakan motif tertua dalam ornamen karena sudah dikenal sejak jaman prasejarah. Motif geometris berkembang dari bentuk titik, garis, atau bidang yang berulang dari yang sederhana sampai dengan pola yang rumit. Hampir di seluruh wilayah nusantara ditemukan motif ini. Bentuk ornamen geometris antara lain meander, pilin, lereng, banji, kawung, jlamprang dan tumpal.
b. Motif hias manusia
Sudah ada sejak kebudayaan prasejarah, antara lain yang terdapat pada sebuah nekara. Motif ini pada umumnya melambangkan gambaran nenek moyang terkait dengan pemujaan leluhur dan simbol gaib untuk penolak bala. Motif ini dapat ditemui hampir di seluruh Nusantara diterapkan pada kayu, logam, tulang, kain dan lain-lain. Jenisnya ada motif sosok utuh, motik kedok dan kala, motif mamuli dan bagian tubuh lainnya, dan motif wayang.
c. Motif binatang
Banyak diterapkan untuk menghias benda-benda peralatan yang terbuat dari kayu, perunggu, emas, perak, benda ukir, bangunan, tekstil atau busana pada batik, sulaman dan tenun. Motif binatang ini dengan berbagai jenis dan ragamnya dari bianatang yang hidup di darat, air, binatang yang dapat terbang sampai binatang imajinatif atau hasil rekaan semata. Pada umumnya merupakan biantang yang hidup di daerah masing-masing, kecuali binatang imajinatif yang terkait dengan kepercayaan, binatang mitologi pengaruh dari luar dan bentuk khayal lainnya. Motif binatang yang bisa terbang misal burung merak, enggang, garuda, phonix, ayam jantan/jago, kelelawar.Motif binatang air dan melata misal ikan dan ular, udang, naga, buaya, biawak dan kadal, siput, lipan dan kalajengking. Motif binatang darat antara lain kerbau, kuda, gajah, kelinci, anjing, singa, harimau.
d. Motif tumbuh-tumbuhan atau flora
Motif tumbuh-tumbuhan berkembang setelah datang pengaruh Islam sekitar abad ke -15. Sebaliknya motif manusia atau binatang mulai surut. Motif flora berpadu dengan motif benda-benda alam misal bebatuan, bukit/gunung dan awan. Motif hias tumbuh-tumbuhan diterapkan secara luas sebagai ornamen yang dipahatkan pada batu untuk hiasan candi, benda-benda produk misal tanah liat/keramik, kain bersulam, bordir, tenun, batik, emas, perak, kuningan dan lain-lain. Motif hias tumbuh-tumbuhan misal motif hias bunga, patra, lung dan sulur, serta motif hias pohon hayat.
e. Motif hias benda alam dan pemandangan
Diciptakan dengan mengambil inspirasi dari alam, misalnya benda-benda langit (matahari, bulan, bintang dan awan), api, air, gunung, perbukitan, bebatuan dan lain-lain.
f. Benda-benda teknologis
Yakni benda-benda buatan manusia juga tidak luput menjadi motif hias yang menarik. Pada umumnya motif ini tidak mempunyai arti tertentu, kecuali merupakan bagian dari informasi atau narasi yang akan disampaikan berkenaan dengan penggunaan atau peralatan yang dimaksud atau pembuatan benda tersebut. Kaligrafi merupakan tulisan indah atau seni tulis-menulis dan tidak hanya terbatas pada huruf Arab, walau pun yang berkembang pesat adalah kaligrafi huruf Arab. Motif hias abstrak menunjuk pada motif yang tidak dikenali kembali obyek asal yang digambarkan atau memang benar-benar abstrak karena tidak menggambarkan obyek-obyek yang terdapat di alam maupun obyek khayalan gubahan obyek alam serta tidak menggunakan unsur tulisan yang terbaca. Motif hias abstrak di sini menggunakan bentuk yang lebih bebas, bukan geometris. Sekalipun tidak banyak jumlahnya motif ini dapat ditemui pada batik, tenun, maupun ukir-ukiran.
Pola pada ornamen merupakan motif yang dibuat secara berulang-ulang, jalin-menjalin, selang-seling, berderet, atau variasi satu
motif dengan motif lainnya. a. Motif geometris
Merupakan motif tertua dalam ornamen karena sudah dikenal sejak jaman prasejarah. Motif geometris berkembang dari bentuk titik, garis, atau bidang yang berulang dari yang sederhana sampai dengan pola yang rumit. Hampir di seluruh wilayah nusantara ditemukan motif ini. Bentuk ornamen geometris antara lain meander, pilin, lereng, banji, kawung, jlamprang dan tumpal.
b. Motif hias manusia
Sudah ada sejak kebudayaan prasejarah, antara lain yang terdapat pada sebuah nekara. Motif ini pada umumnya melambangkan gambaran nenek moyang terkait dengan pemujaan leluhur dan simbol gaib untuk penolak bala. Motif ini dapat ditemui hampir di seluruh Nusantara diterapkan pada kayu, logam, tulang, kain dan lain-lain. Jenisnya ada motif sosok utuh, motik kedok dan kala, motif mamuli dan bagian tubuh lainnya, dan motif wayang.
c. Motif binatang
Banyak diterapkan untuk menghias benda-benda peralatan yang terbuat dari kayu, perunggu, emas, perak, benda ukir, bangunan, tekstil atau busana pada batik, sulaman dan tenun. Motif binatang ini dengan berbagai jenis dan ragamnya dari bianatang yang hidup di darat, air, binatang yang dapat terbang sampai binatang imajinatif atau hasil rekaan semata. Pada umumnya merupakan biantang yang hidup di daerah masing-masing, kecuali binatang imajinatif yang terkait dengan kepercayaan, binatang mitologi pengaruh dari luar dan bentuk khayal lainnya. Motif binatang yang bisa terbang misal burung merak, enggang, garuda, phonix, ayam jantan/jago, kelelawar.Motif binatang air dan melata misal ikan dan ular, udang, naga, buaya, biawak dan kadal, siput, lipan dan kalajengking. Motif binatang darat antara lain kerbau, kuda, gajah, kelinci, anjing, singa, harimau.
d. Motif tumbuh-tumbuhan atau flora
Motif tumbuh-tumbuhan berkembang setelah datang pengaruh Islam sekitar abad ke -15. Sebaliknya motif manusia atau binatang mulai surut. Motif flora berpadu dengan motif benda-benda alam misal bebatuan, bukit/gunung dan awan. Motif hias tumbuh-tumbuhan diterapkan secara luas sebagai ornamen yang dipahatkan pada batu untuk hiasan candi, benda-benda produk misal tanah liat/keramik, kain bersulam, bordir, tenun, batik, emas, perak, kuningan dan lain-lain. Motif hias tumbuh-tumbuhan misal motif hias bunga, patra, lung dan sulur, serta motif hias pohon hayat.
e. Motif hias benda alam dan pemandangan
Diciptakan dengan mengambil inspirasi dari alam, misalnya benda-benda langit (matahari, bulan, bintang dan awan), api, air, gunung, perbukitan, bebatuan dan lain-lain.
f. Benda-benda teknologis
Yakni benda-benda buatan manusia juga tidak luput menjadi motif hias yang menarik. Pada umumnya motif ini tidak mempunyai arti tertentu, kecuali merupakan bagian dari informasi atau narasi yang akan disampaikan berkenaan dengan penggunaan atau peralatan yang dimaksud atau pembuatan benda tersebut. Kaligrafi merupakan tulisan indah atau seni tulis-menulis dan tidak hanya terbatas pada huruf Arab, walau pun yang berkembang pesat adalah kaligrafi huruf Arab. Motif hias abstrak menunjuk pada motif yang tidak dikenali kembali obyek asal yang digambarkan atau memang benar-benar abstrak karena tidak menggambarkan obyek-obyek yang terdapat di alam maupun obyek khayalan gubahan obyek alam serta tidak menggunakan unsur tulisan yang terbaca. Motif hias abstrak di sini menggunakan bentuk yang lebih bebas, bukan geometris. Sekalipun tidak banyak jumlahnya motif ini dapat ditemui pada batik, tenun, maupun ukir-ukiran.
Hal-hal yang terkait dengan pembuatan pola adalah :
a) Simetris yaitu pola yang
dibuat, antara bagian kanan dan kiri atau atas dan bawah adalah sama.
b) Asimetris yaitu pola yang dibuat antara
bagian-bagiannya (kanan-kiri, atas-bawah) tidak sama.
c) Pengulangan yaitu pola yang dibuat dengan
pengulangan motif-motif.
d) Bebas atau kreasi yaitu
pola yang dibuat secara bebas dan bervariasi.
Pola memiliki fungsi sebagai arahan dalam
membuat suatu perwujudan bentuk artinya sebagai pegangan dalam pembuatan agar
tidak menyimpang dari bentuk/motif yang dikehendaki, sehingga hasil karya
sesuai dengan ide yang diungkapkan.Mekanisme dalam pembuatan ornamen :
Motif disusun sedemikian rupa agar membentuk pola, kemudian pola dirangkai kembali sehingga membentuk sebuah ornamen.
Dalam proses penciptaannya, ornamen juga sangat terksit kepada
a. Lingkungan
Yaitu tempat dimana ornamen dengan segala atributnya ditemukan. Misalnya disebuah rumah, dekat pantai, sungai, goa, dan lainnya.
b. Agama atau Aliran
Yaitu kepercayaan tertentu juga merupakan salah satu faktor penyebab kenapa ornamen tersebut dibuat.
c. Sub sistem (Sosio-Kultural)
Yaitu terkait dengan sistem mata pencaharian, perilaku, norma, adat-istiadat, nilai tradisi dan sebagainya.
C. Fungsi Ornamen
Secara visual ornamen yang diterapkan pada sebuah produk kerajinan/ kriya, benda, artefak, bangunan bertujuan untuk memberikan daya tarik, nilai estesis, dan kesenangan bagi orang yang melihatnya, sehingga akan memberikan nilai yang lebih berguna.
Dari segi penerapannya. Fungsi ornamen dibagi menjadi :
a. Ornamen berfungsi sebagai kebutuhan estetika semata
Yaitu ornamen yang diciptakan dan dilihat hanya sekedar memenuhi kebutuhan estetika semata saja, dan memberi nilai lebih pada elemen benda pakai (disebut Ornamen Pasif)
b. Ornamen berfungsi Simbolik
Yaitu Ornamen yang sengaja dibuat untuk memenuhi makna simbolik tertentu. Biasanya terkait dengan urusan religius, alat-alat upacara keagamaan, simbol-simbol tertentu yang terkait dengan ajaran agama.
Contoh : Motif kala, makara, garuda, naga, tanduk kerbau, bentuk matahari, patung, dll.
Biasanya disebut sebagai Ornamen Simbolis.
c. Ornamen berfungsi sebagai estetis dan konstruktif
Yaitu Ornamen yang dibuat selain menonjolkan nilai keindahannya juga lebih mengutamakan fungsinya secara aktif. Secara teknis ornamen tersebut berfungsi untuk menambah kekuatan sebuah konstruksi penyangga, penopang, dan memperkokoh bangunan tersebut.
Contoh : Konstruksi tiang rumah, candi, gereja, masjid, dllnya. Biasa disebut sebagai Ornamen Aktif.
D. Tekhnik Penyelesaian Ornamen
Penyelesaian gambar ornamen bertujuan untuk membuat karya tersebut menjadi lebih indah, dan gambar yang difinishing akan nempak lebih jelas dan menarik.
Beberapa teknik yang bisa digunakan untuk melakukan finishing adalah sebagai berikut:
a.
Teknik hitam-putih yaitu
penyelesaian suatu karya ornamen yang hanya memanfaatkan tinta atau pensil
hitam, penyelesaian dengan cara ini dimaksudkan untuk menimbulkan kesan
gelap-terang, penyinaran, kesan jarak, dan kesan volume.Teknik penyelesaian
(finishing) dilakukan dengan sistem :
1)
Arsiran (searah, bebas,
dusel)
2)
Pointilis yaitu
penyelesaian dengan menggunakan titik-titik.
3)
Sungging atau gradasi yaitu
dengan menggunakan tinta china atau tinta bak, finishing ini dilakukan melalui
tahapan-tahapan dari tipis ke tebal atau dari gelap ke terang sesuai dengan
keinginan.
b.
Teknik warna yaitu jenis
finishing yang mengunakan warna sebagai unsur pokok. Finishing ini dilakukan
dengan sistem :
1)
Plakat yaitu menerapkan
warna secara plakat (poster) sesuai dengan warna motif yang diinginkan.
2)
Gradasi (warna tersusun)
yaitu dengan menerapkan warna secara tersusun baik dari warna gelap ke warna
terang atau sebaliknya.
3)
Gelap-terang yaitu
menerapkan warna dari warna gelap ke warna terang dengan menebarkan warna
(bukan tersusun).
Untuk mendapat hasil yang
maksimal dalam melakukan finishing dengan warna adalah pengetahuan seseorang
tentang teori warna yang menyangkut: jenis warna, teknik pencampuran warna dan
efek yang ditimbulkan, nilai warna, sifat warna, makna warna dan lain-lain.Berikut adalah contoh ornamen tradisional dari berbagai daerah di Indonesia
1. Ornamen tradisional daerah Aceh
2. Ornamen tradisional daerah Batak
3. Ornamen tradisional daerah Minangkabau
4. Ornamen tradisional daerah Jawa Barat
5. Ornamen tradisional daerah Yogyakarta
6. Ornamen tradisional daerah Surakarta
7. Ornamen tradisional daerah Madura
8. Ornamen tradisional daerah Bali
9. Ornamen tradisional daerah NTT
10. Ornamen tradisional daerah Kalimantan
11. Ornamen tradisional daerah Sulawesi
12. Ornamen tradisional daerah Irian Jaya/ Papua
Nah teman-temanku tersayang, itu adalah beberapa referensi tentang ornamen tradisional di Indonesia yaa, yang menggunakan tehnik hitam putih dan pointilis. oh yaa, warna hitamnya itu menggunakan tinta cina yaa, biasanya sih ada yang yang harganya 15.000 dan ada juga yang lebih kecil seharga 5000. Untuk tehnik pointilis menggunakan drawing pen yang ukurannya kecil yaa, biasanya saya menggunakan drawing pen ukuran 0.1 biar pointilisnya bisa kecil hasilnya dan terlihat lebih indah.
okee, cukup sekian dulu yaa, jangan lupa like dan comentnya ;)
See you dan Salam Seni untuk generasi muda Indonesia, jangan lupakan seni karena itu merupakan budaya kita yang harus tetap kita lestarikan yaaa.😍😍
Langganan:
Postingan (Atom)